Langsung ke konten utama

Postingan

Punya Karya untuk Dikenang

Tak suka foto dan tak suka mengupload kegiatan. Kalimat tersebut juga menyindir saya sebetulnya hehe. Ini melawan arus di era Millenial sekarang. Begitu banyak sosial media membuat kita lupa dengan interaksi sosial sesungguhnya. Sosial media menurutnya saya tidak sosial-sosial banget. Ya, untuk apa saya dipikirkan. Toh, saya juga pemakai sosial media dan sosial media sekarang dibutuhkan. Yang disebut sosial di sosial media ini sebetulnya apa ya ? mungkin sosialisasi di media online. Dunia maya, bisa jadi ada dunia ilham, dunia agus, dunia agnes, dunia lain loh wkwk. Dunia maya, dunia fiktif dan kita hidup di dunia fana. Siapa bilang ini nyata haha Dunia ini fana dan sementara. Berarti sebetulnya dunia ini merupakan dunia maya. Berarti dalam dunia fana ini ada dunia maya. Jadi kita berada di dalam dunia maya maya haha. Keblinger dan kebablasan kita menanggapi dunia maya maya ini. Karena memang hanya sementara. Kita sudah menandatangani kontrak hidup di dunia maya maya ini. Jadi se
Postingan terbaru

Belajar dari Wedang Jahe

Setiap manusia memiliki cita rasa masing-masing. Sama halnya dengan wedang jahe. Ada wedang jahe yang digeprek, ada yang dibakar, ada yang direbus dan ada pula yang dipotong-potong. Ini menyesuaikan selera. Jika sesuai selera pas jadinya ada kata ‘Thek’. Pas lebih tepatnya. Wedang jahe tujuannya adalah untuk menghangatkan tubuh di kala cuaca dingin. Selain juga bisa digunakan sebagai penangkal sebelum meriang dan flu. Ini saya tidak tahu ilmiah atau tidak tapi saat badan terasa meriang panas dingin setelah minum wedang jahe badan kembali fit. Mungkin sugesti haha. Ini intinya menghangatkan. Wedang jahe bagaimanapun bentuknya tetap menghangatkan. Terlepas dari wedang jahe, jahe juga digunakan dalam bumbu masakan ini juga menghangatkan kita makanan tersebut kita santap. Bentuk jahe ini unik dan bermacam-macam. Jenisnya juga bermacam-macam. Intinya untuk menghangatkan dan berkhasiat bagi stamina dan imunitas tubuh. Bagaimanapun bentuknya. Kembali ke wedang jahe. Memang tidak sepopul

Selamat Datang Superhero Rajin

Terakhir menulis di blog September lalu. Tulisannya tentang salah seorang suporter Persija yang meninggal. Cukup lama tidak menulis. Sebuah tantangan tersendiri untuk bisa produktif menulis. Sebetulnya ada waktu namun memang malas saja. Berkawan dengan kemalasan lama kelamaan tidak membuat hidup produktif, melainkan semakin tidak berkembang. Benar ini. Saya sudah mengalaminya. Karena sudah mengalami berkawan dengan kemalasan, saya pun berusaha berkawan dengan lawan dari malas. Ya, rajin. Seperti mendukung salah satu tim sepak bola. Jadi kita dihadapkan pada pilihan tim A atau tim B. Itupun kalau salah satu tim merupakan tim yang kita sukai. Kalau tidak kita hanya menjadi penonton saja dan menikmati jalannya pertandingan. Tanpa mendukung salah satu tim. Kondisi tersebut dapat dikorelasikan dengan malas, rajin dan menjadi penonton kemalasan dan ‘kerajinan’. Untuk kerajinan sengaja diberi tanda kutip. Jika tidak ada tanda kutip jadinya kerajinan berupa barang hahaha. Tulisan ini t

Perlu Korban untuk Pendewasaan Suporter

Haringga Sirila. Salah seorang suporter JakMania yang menjadi perbincangan beberapa hari ini. Suporter militan Persija itu meninggal karena dikeroyok sejumlah suporter Persib Bandung. Minggu (23/9) lalu menjadi minggu kelabu bagi sepak bola Indonesia dan suporter Indonesia.  Rivalitas Persija Jakarta dan Persib Bandung sudah terjadi sejak era persyarikatan. Tidak hanya klub nya saja yang bersaing di dalam lapangan selama 90 menit. Namun juga berimbas pada suporter. Ya, JakMania dan Bobotoh. Haringga bukan satu-satunya korban melainkan korban yang sudah lebih dari 50 orang.  Duel El Classico layaknya Real Madrid melawan Barcelona di Liga Spanyol. Manchester United melawan Liverpool di Liga Inggris. Duel sekota layaknya Inter Milan dengan AC Milan yang cukup menyedot banyak penonton. Kejadian meninggalnya suporter saat laga sepak bola tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Inggris punya sejarah kelam. Tragedi Heysel, saat pertandingan final Liga Champions antara Liverpool menghada

Sudah(kah) Mencerdaskan Kehidupan Bangsa ?

Selamat Hari Pendidikan Nasional. Ya, hari pendidikan nasional yang biasa disingkat hardiknas selalu didengungkan saat 2 Mei tiap tahunnya. Sedikit telat dengan momennya pada tanggal tersebut karena tulisan ini saya buat dua hari setelahnya. Tapi tidak mengapa, toh menurut saya hari pendidikan itu setiap hari. Hanya saja memang perlu diperingati. Tak habis berbicara tentang pendidikan. Ada beberapa tokoh pendidik yang saya rasa berpengaruh di Indonesia. Kali ini saya mencoba memberikan beberapa contoh pendidik yang memiliki peran. Ki Hajar Dewantara, laki-laki asal Jogjkarta ini disebut sebagai bapak pendidikan Indonesia. Taman Siswa salah satu produk nyatanya. Jargonnya juga masih digunakan, Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Kata-kata itu masih bisa kita lihat di topi sekolah yang saat ini digunakan. Sebelum Ki Hajar Dewantara ada laki-laki asal Jogja juga KH. Ahmad Dahlan. Laki-laki yang memiliki nama kecil Muhammad Darwis ini pun

Eksotisme Pulau Di Utara Jepara -1

Gugusan kepulauan di utara Kabupaten Jepara ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata bagi wisatawan lokal maupun asing. Keindahan bawah laut dan alamnya memikat sebagian wisatawan untuk singgah dan berlibur di Pulau Karimunjawa. Ya, Karimunjawa. Sudah begitu akrab di telinga sebagian masyarakat Indonesia. Mungkin belum sepopuler Bali ataupun Lombok. Namun Karimunjawa tak kalah dengan dua destinasi wisata tersebut. Sekarang Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sedang menggalakkan destinasi baru untuk wisata di Indonesia. Tidak melulu Bali dan Lombok. Sumatera Barat, Aceh dan Gorontalo menjadi salah satu rujukan yang sedang digarap oleh Kemenpar. Sama halnya dengan Karimunjawa. Terus berbenah menjadi destinasi wisata andalan di Jawa Tengah. Potensi alam yang dimiliki tidak kalah dengan Bunaken. Terumbu karang dan biota laut yang ada di Karimunjawa masih terjaga. Bukan hanya itu, keramahan warga lokal Karimunjawa   menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Biro perjal

Jangan Saling Salah dan Menyalahkan

Indonesia dirasa sedang gusar saat ini, hal ini terjadi karena DPR RI telah mengetuk palu bahwa Pilkada untuk memilih kepala daerah kembali diserahkan kepada DPRD. Pembahasan yang telah dilakukan sekitar 3 tahun yang lalu ini membuahkan hasil dini hari kemarin. Dengan hasil tersebut, banyka kalangan yang menyayangkan hasil tersebut. Dari pengamat politik, masyarakat yang mendukung Pilkada langsung dan semua elemen bangsa yang merasa demokrasi di Indonesia kembali pada era awal reformasi dahulu. Bahasan ini semakin memanas setelah salah satu pasangan gagal menjadi seorang pemimpin Republik Indonesia. Dengan mengusung keadilan bagi rakyat, ternyata pendukungnya di parlemen banyak memilih Pilkada secara tak langsung. Sedangkan tim yang berkuasa saat ini tidak dapat berkata banyak karena kalah suara saat voting. Publik melihat hal ini adalah kesalahan Presiden RI yang masih menjabat saat ini, hujatan di twitter mencapai ribuan. Seakan hal tersebut menyalahkan Presiden, sebetulnya hal te